Siswa Ini Dikeluarkan Oleh Sekolahnya karena Menghina Orang Tuanya Sendiri
Join berikut merupakan berita detik.com http://www.detiknews.com/read/2010/02/14/143841/1299260/10/hina-master lewat-facebook-4-siswa-kepri-dikeluarkan-dari-sekolah Membaca judul berita ini beberapa waktu silam membuat saya tersenyum sendiri,,,, pasalnya kalimat pertama berbunyi "Facebook makan korban lagi." seperti yang ditulis di detik.com 14/02/2010 14:38 oleh Chaidir Anwar Tanjung. Sampai tulisan ini saya buat saya masih mencari apa tulisan dari 4 murid tersebut sampai master tersebut merasa terhina, Ada rekan2 yang tahu kata2 atau tulisan di facebook ke empat murid ini? Paragraf 6 berbunyi : "Mereka menulis di facebook karena yakin master tersebut tidak commonplace dengan situs jejaring sosial itu.
Lantas komentar para murid di facebook beredar di sekolah dalam bentuk lembaran kertas kopian." Saya kasihan dengan master tersebut karena tidak mengerti facebook tapi mengerti kalau dia dihina, atau mungkin (kalo boleh pinjem istilah) "sang pembisiknya" yang menghasutnya,,,,, seharunya master tersebut bangga punya siswa yang mengerti teknologi lebih maju darinya, Tapi ironisnya tidak ada satu pemberitaan yang memberitahu apa isi penghinaan tersebut, biasanya kalau ada kasus video porno beredar, ada sedikit cuplikan video yang dibuat obscure, atau gadis belia yang hilang di "culik" teman prianya yang dikenal by means of facebook 20 Januari 2010 (http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/131100/1295099/10/gadis-cantik-hilang-misterius-di-bsd) saya lihat di televisi (pada berita selanjunnya) ada foto teman pria yang menjadi tersangka penculiknya, dengan kata lain semua pemberitaan selalu disertai dengan bukti kepada publik. Namun berita dikeluarkan 4 murid ini kenapa tidak ada buktinya?????
atau jangan-jangan master tersebut dikritik tapi master tersebut tidak terima, karena sang pembisik tadi mengartikan kritikan tersebut sebagai penghinaan, Entahlah, yang jelas agak aneh jika 4 siswa tersebut dikeluarkan oleh master ketrampilan dari sekolahnya,,,, Tunggu dulu bukankah yang punya kekuasaan/wewenang mengeluarkan siswa adalah kepala sekolah???? Alright, kalau memang benar kepala sekolah yang punya wewenang lantas laporan master tersebut ada buktinya atau tidak????? ataukah master ketrampilan tersebut merangkap kepala sekolahnya????? Waktu saya sekolah, saya juga sering melanggar aturan2 sekolah, dan ketika saya bekerja saya melihat kontrak kerja dan saya membaca peraturan perusahaan, yang antara lain ada klausul tentang penghinaan kepada atasan dalam konteks pekerjaan, tapi sanksi yang diberikan langsung SP3, (tanpa SP1 san SP2), bukan dikeluarkan dari perusahaan, mungkin di SMA tersbut juga ada peraturan namun sanksinya tegas,,,,
apakah sudah ada yang membaca perturan dari sekolah tersebut???? Terus terang berita ini sangat tidak berimbang, murid yang jadi korbannya, mungkin ada teman2 yang bisa memberi saya pencerahan, karena kalo saya melihat kasus ini sama halnya dengan kasus prita, setahu saya justru teknologi memberikan kemajuan pada umat manusia pada umumnya dan facebook pada khususnya telah merubah pola pikir remaja2 sekarang, Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi warnet dekat rumah,,,, kalo dulu ketika saya masih menggunakan warnet, saya melihat history dari PC tersebut, situs yang withering banyak dikunjungi adalah situs porno, dan historynya panjang sekali dan banyak situs porno yang dibuka oleh berbagi golongan dan usia, tapi sekarang, ketika saya mengunjungi warnet beberapa waktu silam,,,, saya lihat historinya hanya jejaring sosial,,,,, walaupun ada namun tidak banyak hanya 5-6 alamat situs porno, Artinya pola pikir remaja sekarang dan teman-teman lainnya sudah bukan porn arranged, tapi bagaimana mereka bisa berinterkasi satu sama lain di jejaring sosial,,,,,
perubahan pola pikir ini rupanya tidak disadari oleh master ketrampilan tersebut, maklum master tersebut gaptek, jadi teknologi yang ada hanya menjadi sekedar tontonan dirumah. Tidak dapat dipungkiri juga jika jejaringan sosial sudah banyak disalah gunakan, lihat saja berita nova http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/131100/1295099/10/gadis-cantik-hilang-misterius-di-bsd, dan penipuan-peniupuan lainnya, yang jelas jika situs jejaring sosial ini hilang atau di blok, maka bukan tidak mungkin pola pikir kembali ke porn situated. lah kalau sudah kembali seperti itu siapa yang disalahkan????? Mengharamkan situs jejaringan sosial bukanlah jalan keluar, karena bagaimanapun juga semuanya kambali ke pada diri masing2, apakah akan kita gunakan untuk hal-hal yang negatif atau hal yang positif?????
Posting Komentar